MENGGAGAS EVALUASI
KINERJA GURU OLEH SISWA
Dalam manajemen kinerja,
setiap guru harus dinilai kinerjanya sehingga dapat diketahui sejauhmana proses
dan hasil kerja guru yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugas
profesionalnya. Kendati demikian, selama ini, evaluasi kinerja guru cenderung
banyak dilakukan oleh atasannya (baca: kepala sekolah atau pengawas sekolah),
sementara siswa jarang dilibatkan untuk menilai kinerja gurunya.
Penilaian
kinerja guru oleh siswa merupakan salah satu teknik penilaian untuk
mengidentifikasi kinerja guru, yang hingga saat ini keberadaannya masih
kontroversi. Di satu pihak, ada sebagian orang yang berpendapat bahwa pelibatan
siswa untuk mengukur kinerja guru kurang tepat. Berbeda dengan kepala sekolah
atau pengawas sekolah yang memang telah dibekali pengetahuan dan keterampilan bagaimana
seharusnya guru mengajar, sedangkan siswa dianggap kurang atau bahkan sama
sekali tidak memiliki kematangan dan keahlian untuk melakukan penilaian tentang
gaya mengajar guru. Selain itu, mereka menganggap bahwa siswa cenderung lebih
mengukur popularitas dari pada kemampuan guru itu sendiri.
Di lain pihak,
tidak sedikit pula yang memberikan dukungan terhadap penggunaan teknik
penilaian kinerja guru oleh siswa. Aleamoni (1981) mengungkapkan argumentasi
penggunaan teknik penilaian kinerja guru oleh siswa, yaitu:
Para siswa
merupakan sumber informasi utama tentang lingkungan belajar, termasuk di
dalamnya tentang motivasi dan kemampuan mengajar guru.
Para siswa pada
dasarnya dapat menilai secara logis tentang kualitas, efektivitas, dan kepuasan
dari materi dan metode pembelajaran yang dikembangkan guru.
Penilaian
kinerja guru oleh siswa dapat mendorong terjadinya komunikasi antara siswa yang
bersangkutan dengan gurunya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan proses
belajar mengajar.
Dalam mata
pelajaran tertentu, hasil penilaian kinerja guru oleh siswa dapat dimanfaatkan
untuk membantu siswa-siswa lain dalam memilih mata pelajaran dan memilih guru
yang sesuai dengan dirinya.
Dalam pendidikan
yang berorientasi pada mutu, siswa pada dasarnya merupakan pelanggan (costumer)
utama yang harus didengar pendapat dan pemikirannya atas pelayanan pendidikan
yang diberikan gurunya.
Menepis
persoalan ketidakmatangan siswa untuk dilibatkan dalam evaluasi kinerja guru,
studi yang dilakukan Peterson dan Kauchak (1982) menemukan bukti bahwa evaluasi
kinerja guru oleh siswa ternyata dapat menunjukkan konsitensi dan reliabilitas
yang tinggi dari satu tahun ke tahun berikutnya. Demikian juga, siswa ternyata
dapat membedakan pengaruh pembelajaran yang efektif dan tidak efektif dilihat
dari dimensi sikap, minat dan keakraban guru.
Memperhatikan
pemikiran Aleamoni dan hasil studi yang dilakukan Peterson dan Kauchak
tersebut, mungkin tidak ada salahnya di sekolah Anda mulai dikembangkan
penilaian kinerja guru oleh siswa, baik yang digagas oleh siswa, guru atau
kepala sekolah. Selama evaluasi kinerja oleh siswa ini didesain dan
diadministrasikan sesuai dengan kaidah-kaidah dan prinsip-prinsip evaluasi,
maka data yang dihasilkan akan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan perbaikan mutu dan efektivitas pembelajaran
siswa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar